Jendral
Kantjil terbentuk pada awal Februari 2001. Saat itu, pionir dari
pembentukan band ini, Panjul, masih suka memakai pakaian putih abu-abu.
Awalnya, Panjul memberi nama band ini dengan nama TRUBUS, namun karena
terinspirasi dari sebuah film nasional klasik yang berjudul “Jendral
Kancil” akhirnya Panjul memutuskan untuk mengganti nama bandnya menjadi
Jendral Kantjil, karena nama tersebut terke
...
san
unik dan enak didengar, dan akhirnya Panjul menambahkan sedikit
keunikan didalam nama band nya, yaitu dengan menambahkan ejaan klasik
‘TJ’ untuk mengganti huruf ‘C’ didalam kata ‘Kantjil’, tujuannya adalah
supaya ada yang nanya .
Saat itu, Jendral Kantjil masih
terpengaruh oleh ideologi punk rock yang kental, yang membuat Jendral
Kantjil dikenal sebagai band punk rock di kotanya. Mereka sering
memainkan lagu-lagu dari band-band punk rock luar negeri seperti The
Casualties, The Exploited, The Business, Propaghandi, Blank 77 dan lain
sebagainya. Terkadang Jendral Kantjil juga sering membawakan lagu-lagu
dari band punk lokal yang bernama The United Smokers.
Pada
tahun-tahun pertama Jendral Kantjil terbentuk, pergantian personil pun
terjadi. Saat pertama kali terbentuk pada tahun 2001, Jendral Kantjil
diperkuat oleh 5 orang remaja ABG, yaitu Panjul pada gitar, Putut pada
bass, Deway pada drum, Ervan dan Odink sebagai vokal. Dengan lineup ini,
Jendral Kantjil mulai mengarungi scene-scene punk rock terdekat di kota
mereka. Dan pada saat yang sama, nama Jendral Kantjil pun mulai
terdengar di berbagai komunitas punk di Bekasi. Namun, seiring
berjalannya waktu, Jendral Kantjil mengalami pergantian personil karena
berbagai alasan, dan akhirnya pada tahun 2002 Panjul memutuskan untuk
bermain bass menggantikan Putut, personil baru yaitu Mbhoots
menggantikan Panjul bermain gitar dan juga vokal, Motjil yang membantu
meramaikan gitar Mbhoots (karena dia juga bermain gitar), dan posisi
drum masih dipegang oleh Deway.
Melalui lineup yang fresh dan
meyakinkan ini, Jendral Kantjil mulai berniat untuk mengembangkan
sayapnya ke scene-scene yang berbeda. Karena mereka berfikir, punk rock
adalah kebebasan dan tidak terhenti di satu komunitas saja. Pada
akhirnya Jendral Kantjil membuka fikiran mereka dan mulai memainkan
musik-musik punk yang bisa diterima di masyarakat luas. Mereka mulai
bereksperimen akan jenis musik mereka yang notabene bergenre punk rock,
namun mereka juga menyelipkan melodi-melodi unik didalam permainan musik
mereka, yang pada akhirnya tersebutlah genre musik ‘melodic-punk’ yang
berarti punk rock yang berirama dan melodis, dan Jendral Kantjil pun
mulai terdengar lebih dewasa dalam permainan musik mereka, namun tetap
pada attitude mereka yang berpegang teguh kepada kebebasan tanpa
dimonopoli oleh pihak manapun.
Setelah Jendral Kantjil sudah
tidak memakai pakaian putih abu-abu lagi alias sudah lulus sekolah,
mereka mulai menganggap bahwa Jendral Kantjil mempunyai potensi untuk
dibawa ke langkah selanjutnya. Hingga pada tahun 2004, Jendral Kantjil
mendapat tawaran untuk meramaikan sebuah album kompilasi yang di garap
oleh Boys and Girls Records yang bertajuk “From Family to Family”.
Disana Jendral Kantjil menyumbangkan satu buah single mereka yang
berjudul “Me, My Girlfriend and a Girl named Windy”. Melalui kompilasi
ini akhirnya nama Jendral Kantjil mulai merebak di berbagai scene di
beberapa kota di pulau Jawa.
Setelah bertahun-tahun mengarungi
scene di berbagai kota, melakukan konser di sana-sini, Jendral Kantjil
melakukan pergantian personil kembali. Mereka menarik Slebe, seorang
vokalis dari band hardcore old-skool yang ternyata mempunyai karakter
vokal yang amat unik jika dia tidak berteriak (karena pada band
sebelumnya, Slebe melakukan teknik scream untuk bernyanyi) dan akhirnya
Slebe mau bergabung. Dan Deway juga digantikan oleh Dicky, seorang
mantan breakdancer yang mempunyai bakat bermain drum. Motjil pun tak
luput dari pergantian. Dia digantikan oleh Phitoy, senior Panjul dan
Mbhoots waktu mereka bersekolah dulu. Hingga saat ini, lineup personil
ini tidak berubah sama sekali, dan melalui lineup inilah Jendral Kantjil
akhirnya menelurkan sebuah Mini Album yang bertajuk “This Is What I
Think About Love” pada tahun 2005 yang memuat 5 lagu karya mereka dan di
rilis oleh record mereka sendiri yaitu Middlename Re-Chords.
Setelah melalui beribu-ribu konser dan gigs di berbagai kota dan desa,
Jendral Kantjil memutuskan untuk membuat Full Album mereka. Akhirnya,
pada kuartal akhir 2010, mereka berhasil melahirkan Album Debut mereka
yang bertajuk “Bertahan” dan memuat 12 buah karya mereka dan album ini
lumayan diterima oleh masyarakat.
Dengan bertambahnya seorang
keyboardist dan synthesizer yang bernama Gerry, Jendral Kantjil
bermaksud mengembangkan sayap musikalitasnya ke tahap yang lebih lembut
dan lebih dewasa, karena mereka berfikir tidak selamanya musik punk itu
identik dengan musik yang keras, yang terpenting adalah pergerakan dan
keinginan untuk melakukan semua hal tanpa adanya intimidasi dari pihak
manapun.
Saat ini, Jendral Kantjil adalah sekumpulan anak-anak
muda yang melakukan kesenangan dalam bermain musik dan berusaha menjadi
yang terbaik untuk orang-orang di sekitar mereka dengan cara mengerjakan
semuanya sendiri, tanpa ada campur tangan pihak lain karena mereka
yakin, mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan dengan melakukan
itu semua sendiri, dan kepuasan yang didapatkan tak dapat tergantikan
oleh apapun.
Lihat Selengkapnya